Akhir-akhir ini isu sebuah partai baru yang akan memodali para calon legislatifnya pada pemilu 2014 membuat banyak mata jadi terbuka, tetapi Partai Amanat Nasional (PAN) tidak akan bergeming untuk meniru langkah yang sama, PAN memilih jalan lain dengan cara memperkuat integritas dan ketokohan calegnya sebagai strategi pemenangan Pemilu 2014.
PAN akan menghindari proses politik pragmatis seperti ini, proses rekruitmen caleg partai memiliki mekanisme yang cukup baik sejak partai ini didirikan, seperti tingkat integritasnya di internal partai serta faktor ketokohan figur yang representatif dan dekat dengan rakyat serta ukuran-ukuran lainnya yang diatur dalam ketentuan partai.
Masih ada waktu bagi PAN untuk mengejar ketertinggalan, 2 tahun waktu tersisa bukanlah waktu yang sedikit bagi kader partai untuk terus berbuat bagi masyarakat agar kehadiran PAN ditengah masyarakat dapat lebih dirasakan manfaatnya, kinerja struktural partai sebagai dinamisator masyarakat perlu kita perkuat, semua itu untuk mencapai target partai pada pemilu legislatif 2014 dan memperjuangkan Ketua Umum DPP PAN Hatta Radjasa menjadi presiden RI pada pilpres.
Masih ada waktu bagi PAN untuk mengejar ketertinggalan, 2 tahun waktu tersisa bukanlah waktu yang sedikit bagi kader partai untuk terus berbuat bagi masyarakat agar kehadiran PAN ditengah masyarakat dapat lebih dirasakan manfaatnya, kinerja struktural partai sebagai dinamisator masyarakat perlu kita perkuat, semua itu untuk mencapai target partai pada pemilu legislatif 2014 dan memperjuangkan Ketua Umum DPP PAN Hatta Radjasa menjadi presiden RI pada pilpres.
Secara institusi tentunya DPP PAN akan lebih matang mempersiapkan perangkat kampanye yang akan menjadi simbol-simbol perjuangan partai, dan kita tidak perlu mengumbar janji yang terlalu besar seperti partai lain dengan janji membiayai calon legislatornya.
Kader-kader PAN di Sumut dan Sumbar merupakan kader berintegritas, bekerja keras dan tidak kenal lelah dalam merebut hati rakyat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar